Be a Guide, Not a Guru
Halo. Baru aja aku nemuin tweet yang cukup menarik.
Tweet di atas membahas mengenai alasan kenapa orang maju mundur ketika ingin membuat konten. Keresahan seperti ini ternyata banyak dialami banyak orang ya, tidak hanya diriku. Pada tweet yang sama, dilemparlah istilah “Be a guide, not a master”. Aku yang membaca tweet tersebut langsung tersadar. Oiya, benar juga!
Terkadang kita merasa bahwa orang-orang tidak membutuhkan tutorial yang kita buat, kita merasa bahwa tulisan atau video yang kita buat sudah ada orang lain yang membuatnya terlebih dahulu. Kita juga merasa bahwa kita belum pantas untuk menceritakan ilmu tersebut. Padahal, sebetulnya tidak begitu. Ada beberapa orang yang ketika mendengar penjelasan dari orang yang sudah cukup jauh dari levelnya, sebut saja profesor, dia cukup kesulitan untuk memahaminya. Namun, ketika dia mendapatkan penjelasan dari teman sebaya, dia merasa lebih mudah untuk mengerti.
Pada akhirnya, kita gak harus menjadi masternya master, sepuhnya sepuh untuk berbagi. Berbagi, ya berbagi aja, seperti tulisan ini.